“Menjadi Dokter itu…”

Standard

Menjadi dokter itu, bukan kebanggaan.
Tapi penjagaan. Menjaga rela, menjaga ilmu, serta menjaga keseimbangan alam.

Menjadi dokter itu, bukan kehormatan.
Tapi kekuatan. Kekuatan untuk menebar kebaikan, mengakses kebenaran, dan menjaga kerahasiaan.

Menjadi dokter itu, bukan kesuksesan.Tapi tantangan. Tantangan untuk terus mengasah kualitas, untuk tak melupakan pahit sebelum keberhasilan, untuk menjaga api semangat agar tetap menyala hingga akhir perjuangan.

Menjadi dokter itu, bukan penyembuh segala.
Tapi tubuh perantara. Perantara kepada sehat, yang mampu mendengar dan melihat, berjalan bersama sebagai sesama manusia.

******
Ada dua pesan berharga dari Bapak, 4 hari setelah pelantikan dokter saya. Pertama, jagalah kata. Karna apa yang kau ucapkan akan memilki kekuatan untuk menggerakkan. Gunakan dan jaga selalu agar senatiasa menggerakkan ke arah yang baik.. kedua, berhati- hatilah dalam setiap tindakan..apalagi saat berada di tengah-tengah masyarakat.. (“terus asah kemampuanmu!”,itu yang saya tangkap)

Doakan selalu anakmu ini.. 🙂

******
“Menjadi dokter” itu, bukan cita-cita lagi kini. Ia telah menjelma nyata, dengan segala gelap terang di dalamnya.

Namun satu hal yang tetap ingin saya jaga hingga akhir..

“Aku ingin menjadi dokter…”

Api semangat itu.. sebuah cita-cita itu..yang kini telah bermetamorfosa..

Cita-cita ibarat ulat, kupu-kupu adalah kenyataannya. Kupu-kupu tak kan lahir begitu saja tanpa adanya ulat.. tanpa adanya cita-cita yang menjadi awal, dari apa yang nyata saat ini..

Bercita-cita.. bukan karena ambisi, tapi adalah ungkapan rasa syukur. Agar cita yang suatu hari bermetamorfosa, menunjukkan wujud teridahnya sebagai hasil dari sebuah proses terbaik yang pernah ada, insyaAllah..

******
Dalam bis menju Yogyakata,
23 Januari 2012

5 responses »

  1. kata temenku yang bukan dokter, jadi dokter itu banyak banget pintu amalnya, berpotensi besar buat dikirim ke Palestina. setuju sek sama ayahmu karena dokter banyak omongnya dan setiap kata akan dimintai pertanggungjawabannya. semangat dokter cbs! hehehehehe

  2. saya yogi saya pelajar sma klas 2 jurusan ipa,saya ingin menjadi dokter dan mempunyai cita2 ingin sekali menjadi dokter tetapi hingga detik ini saya masih ragu dengan kemampuan saya dalam bidang pendidikan krna saya akui saya bukan orang pintar ,saat ini syaa sedang di landa berjuta pertanyaan “APAKAH SAYA BISA MENJADI DOKTER”? dan saya masih ragu dengan diri sayay sendri ..
    tlong beritahu solusi untuk saya ,agar saya punya pegangan kata”dari seorang dokter seperty anda dan agar saya membuktikan bahwa saya bisa menjadi dokter dan merubah diri sayay menjadi seorang anak yg pintar

    • Salam kenal, Yogi 🙂

      Alhamdulillah kalau sudah punya cita-cita yang ingin diwujudkan. Artinya hidup ini tidak dijalani dengan mengalir begitu saja, betul?
      tetap dijaga ya motivasinya, dan jika sudah bulatkan tekad, kini saatnya untuk berusaha sekuat tenaga! insyaAllah diberikan jalan yang terbaik 🙂

      teman-teman saya banyak yang pintar. tapi bukan itu yang membuat saya terkesan, melainkan KETEKUNAN mereka. hingga saya menyadari dan menarik kesimpulan, bahwa ‘pintar’ adalah ‘hasil’,. bukan ‘dari sononya’. artinya, selama kita mau berusaha dan terus berusaha, sesungguhnya itulah yang menjadi salah satu jalan memudahkan mencapai cita.

      jangan lupa juga,, bahwa bercita-cita adalah sarana, bukan tujuan 🙂 itu yang membuat hati kita insyaAllah lebih lapang menghadapi segala realita yang kadang tak sesuai harapan.

      selamat berjuang! luruskan niat, sempurnakan ikhtiar, kuatkan doa! semoga sukses ya..

Leave a comment